· Virus file: menginfeksi aplikasi. Virus ini melakukan eksekusi untuk menyebarkan dirinya pada aplikasi dan dokumen yang terkait dengannya saat file yang terinfeksi dibuka atau dijalankan.
· Virus makro: ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman makro yang disederhanakan, dan menginfeksi aplikasi Microsoft Office, seperti Word dan Excel, dan saat ini diperkirakan 75 persen dari jenis virus ini telah tersebar di dunia. Sebuah dokumen yang terinfeksi oleh virus makro secara umum akan memodifikasi perintah yang telah ada dan banyak digunakan (seperti perintah “Save”) untuk memicu penyebaran dirinya saat perintah tersebut dijalankan.
· Virus multipartite: menginfeksi baik file dan boot-sector–sebuah penjahat berkedok ganda yang dapat menginfeksikan sistem Anda terus menerus sebelum ditangkap oleh scanner antivirus.
· Virus polymorphic: akan mengubah kode dirinya saat dilewatkan pada mesin yang berbeda; secara teoritis virus jenis ini lebih susah untuk dapat dideteksi oleh scanner antivirus, tetapi dalam kenyataannya virus jenis ini tidak ditulis dengan baik, sehingga mudah untuk diketahui keberadaannya.
· Virus stealth: menyembunyikan dirinya dengan membuat file yang terinfeksi tampak tidak terinfeksi, tetapi virus jenis ini jarang mampu menghadapi scanner antivirus terbaru.
- Hindari pertukaran data dari komputer atau warnet yang anda tidak yakin benar-benar bebas virus. Berdasarkan pengalaman media pertukaran data adalah media paling empuk bagi virus untuk menyebarkan diri.
- Meluasnya penggunaan Internet memungkinkan virus menggunakan media Internet untuk menyebarkan diri. Jangan sembarang membuka situs atau web yang tidak dipercayai kredibilitasnya. Situs seperti situs porno dan situs penyedia crack/keygen/serial no adalah situs yang paling umum menjadi media penyebaran virus karena traffik pencarian mereka adalah paling besar.
- Saat ini, pemakaian email sangat besar. Media ini pula yang menjadi sasaran lain bagi virus. Bila anda menerima email yang tidak jelas asal-usul dan sumbernya, hindari membuka apalagi mendownload file attachment. File biasanya dibuat semenarik mungkin hingga anda “tergoda” untuk membuka.
- Memanfaatkan fasilitas Autorun di Windows. Lewat fasilitas Autorun di Windows, maka virus menjalankan “setup” progamnya ke komputer kita. Matikan fasilitas Autorun di Windows. (Cari di Google dengan keyword “nonaktifkan fasilitas autorun”).
- Virus, sebagai layaknya sebuah program memerlukan “operator” yaitu sasarannya (kita sendiri) untuk membuka “setup” programnya. Karena itu, jangan sembarang meng”klik” file yang anda tidak tahu atau file yang mencurigakan. Virus, bisa saja menyamarkan diri menjadi file Word. Jadi bila ada file Word yang anda tidak pernah merasa buat, jangan melakukan klik mouse pada file tersebut. Untuk mengetahui tanda-tanda sebuah file terinfeksi, anda bisa membuka detail file. Maka, virus yang menyamar akan terlihat “kedoknya”. Misal sebuah file Word maka pada detail file (type) akan diberi keterangan Microsoft Office Word Document. Sebuah virus, tentu saja meski berlogo “Word” (huruf W) tetap memiliki type file “Application”.