Sasar Indonesia, Nikon Pilih Bisnis Video Ketimbang Kamera Digital

Posted: 19 Februari 2013 in Artikel

Sasar Indonesia, Nikon Pilih Bisnis Video Ketimbang Kamera Digital

Selain bisnis video juga aksesori seperti Speedlight, produk konsumen berupa software (perangkat lunak Nikon), “Dengan demikian tidak mengenai kamera Nikon yang biasa, tetapi terkait  Imaging Systems Business,” tekannya.

Nikon walaupun mulai membuka kantornya di Jakarta sejak 1 Februari lalu dengan nama PT Nikon Indonesia, Perusahaan ini dalam waktu dekat tidak menginvestasikan usahanya di Indonesia. Hanya mengimpor produk saja, menjual dan pelayanan purnajual di Indonesia terutama  mengenai imaging products.

Perusahaan yang dibuat dengan modal 24 miliar rupiah di Indonesia itu dipimpin oleh Toshio Asazaki sebagai Managing Director. Seluruh saham perusahaan itu milik Nikon. Target penjualannya di Indonesia 2 miliar yen pada akhir tahun ini.

“Selama ini marketing base kami di HongKong untuk penjualan di Indonesia. Kami melihat akan adanya pertumbuhan ekonomi sangat baik di Indonesia sehingga kami membuat usaha di Indonesia saat ini. Penjualan kami percaya akan baik karena brand kami sudah terkenal tampaknya di Indonesia. Memang belum membuat di Indonesia tetapi kami masih mengimpor semua dari luar Indonesia untuk produk Nikon,” tekannya.

Kami berusaha kerja sama dengan rekanan usaha di Indonesia dan menjalin kerjasama dengan baik nantinya dengan berbagai ritel yang ada di Indonesia, termasuk juga ekspansi pelayanan purna jual kami sehingga konsumen puas.

Belum ada rencana mendirikan pabrik di Indonesia saat ini, “Maaf pula jumlah penjualan di Asean tak bisa kami ungkapkan. Tetapi kalau melihat rasio penjualan per 31 Maret 2012 24,6 persen penjualan berasal dari Amerika Serikat. Dari Eropa 24,1 persen, Jepang 14,2 persen, China 13,7 persen dan negara lain 23,3 persen. Saat ini Nikon memiliki pusat operasi di HongKong untuk luar Jepang, tambahnya.

Nikon Corporation adalah listed company dan saat ini sahamnya diperdagangkan 2075 yen per lembar. Didirikan 25 Juli 1917 dengan CEO saat ini Makoto Kimura. Sales konsolidasinya mencapai 918,65 miliar yen dan Net profit 59,3 miliar yen per 31 Maret 2012.

source

Beri Komentar Disini