IBM Perkenalkan Power System Kelas Enterprise

Untuk menjawab tantangan dunia bisnis yang dinamis, IBM menghadirkan dua seri Power System dengan teknologi terbaru. Kedua server yang ditawarkan ini adalah Power 770 dan Power 780.

“Keduanya dilengkapi dengan mikroprosesor terbaru, yaitu Power 7+,” ujar Dedi Widharwanto, System Architect Technical Sales Support System and Technology Group IBM Indonesia, ketika ditemui seusai media briefing,Selasa, 13 November 2012, di Thamrin Nine Building, Jakarta Pusat.

Power 7+ merupakan mikroprosesor generasi terbaru setelah Power7, yang memiliki peningkatan performa hingga 30-40 persen pada beban kerja aplikasi bila dibandingkan pendahulunya. Power 7+ juga memiliki memori yang diperluas 2,5 kali L3 cache, proses enkripsi file yang lebih cepat, serta penggunaan energi yang lebih efisien.

Situs resmi IBM menyebutkan bahwa salah satu perbedaan antara Power 770 dan Power 780 adalah dari segi prosesor. Power 770 memiliki dua pilihan prosesor, yaitu 8 core dengan 3,1 GHz dan 6 core dengan 3,5 GHz. Sedangkan Power 780 memiliki pilihan prosesor 8 core 3,86 GHz untukmode MaxCore dan 4 core 4,14 GHz untuk mode TurboCore.

IBM juga memperkenalkan server Power 795 yang diperkuat memori sebesar 16 Terabyte dengan 64 GB dual in-line memory modules (DIMM) terbaru. Dengan spesifikasi ini, server tersebut cocok untuk menjalankan aplikasi rumit, seperti analitik.

Han Chung Heng, Vice President Systems and Technology Group IBM untuk wilayah Asia Tenggara, menyatakan bahwa produk ini terutama akan menyasar industri finansial, layanan kesehatan, hingga pemerintah.

“Intinya, produk ini cocok untuk perusahaan yang bisnisnya sangat bergantung pada mesin sehingga membutuhkan sistem yang bisa diandalkan dan membutuhkan keamanan yang tinggi,” katanya.

Khusus untuk pasar Indonesia, Han menyatakan, perusahaan di negara ini tengah berkembang. Karena itu, ujarnya, karakteristik yang dibutuhkan pasar di sini adalah produk yang dapat dikembangkan mengikuti pertumbuhan perusahaan.

sumber: TEMPO.CO